Zaman modern saat ini,baik masyarakat di kota maupun di desa memiliki pemikiran yang hampir sama dalam pemenuhan kebutuhan, yaitu pembangunan perumahan. Hal itu merupakan hal yang terpenting bahkan pokok bagi mereka saat ini. Apalagi lahan sekarang ini susah untuk didapat dan harga pun mahal. Peranan pemerintah dalam rangka pembangunan nasional sangat penting untuk menciptakan perumahan yang layak terjangkau, sehat, teratur, aman, tentram dan diharapkan dapat meningkatkan citra diri dan produktifitas penghuninya serta mampu mendukung pertumbuhan wilayah dan stabilitas nasional.
Misi utama Perumnas sebagai Badan Usaha Milik Negara mengindikasikan sifat ganda, yaitu sebagai lembaga yang bertugas menyediakan pelayanan bagi pemanfaatan umum dan sekaligus sebagai unit usaha yang diharapkan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik. Tujuan Perumnas itu sendiri adalah menyediakan perumahan beserta sarana dan prasarananya bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Dana yang dibutuhkan oleh Perumnas untuk mencapai misi dan tujuannya tidaklah sedikit, oleh karena itu diperlukannya suatu modal yaitu modal kerja. Modal kerja merupakan dana yang disediakan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas operasionalnya dalam menunjang operasi perusahaan untuk mencapai target yang telah direncanakan serta mengukur kinerja keuangan perusahaan. Diharapkan modal kerja dapat membiayai pengeluaran untuk biya operasional perusahaan sehari-hari, karena dengan tersedianya modal kerja yang cukup memungkinkan bagi perusahaan beroperasi dengan seekonomis mungkin, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul selama kegiatan operasional perusahaan, tetapi apabila modal kerja berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas dan kebutuhan modal kerja, serta mengetahui bagaimana pengaruh efektifitas dan kebutuhan modal kerja terhadap volume penjualan, pendapatan penjualan dan laba bersih. ( Martini dan Sugiharto,2004 )
Sedangkan menurut Bambang mengatakan bahwa modal kerja merupakan bagian modal perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, misalnya membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan, dan lain-lain.
Menurut John (1995), unsur-unsur yang termasuk dalam modal kerja adalah :
a. Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, karena kas merupakan elemen dari modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Dalam hal ini termasuk pula pengertian simpanan uang yang berada di bank yang setiap saat dapat diambil atau digunakan. Jumlah kas di dalam perusahaan sebaiknya jangan terlalu besar karena akan banyak uang yang menganggur sehingga akan memperkecil profitabilitas-nya.
b. Piutang
Kebanyakan perusahaan besar menjual produksinya dengan cara kredit sehingga nantinya akan menimbulkan piutang. Hal ini bertujuan untuk dapat mempertahankan langganan yang sudah ada dan untuk menarik langganan yang baru. Piutang mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi daripada persediaan, karena perputaran dari piutang ke kas membutuhkan satu langkah saja. Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya dengan kredit.
c. Persediaan
Persediaan barang merupakan elemen utama dari modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-menerus mengalami perubahan dalam kegiatan perusahaan. Perusahaan pabrikasi pada umumnya mempunyai tiga jenis persediaan, yaitu bahan baku, barang dalam proses (barang setengah jadi), dan barang jadi. Penetapan besarnya investasi dalam persediaan akan ber-pengaruh terhadap keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
Modal kerja bersih yang ada di perusahaan merupakan salah satu indikator untuk menilai tingkat likuiditas perusahaan. Tujuan dari manajemen kebanyakan lebih mengutamakan pengelolaan aktiva lancar supaya terjamin jumlah yang layak dengan tingkat likuiditas yang tinggi serta efektifitas modal kerja yang optimal bagi perusahaan. Menurut Munawir (1991) dibutuhkan suatu ukuran yang digunakan untuk menilai efektifitas modal kerja, agar perusahaan dapat menghasilkan laba dari setiap modal kerja yang dipertahankan oleh perusahaan.
Daftar Pustaka
Martini,D,& Sugiharto,K, “Modal Kerja”,Majalah Ekonomi dan Komputer No.3 Tahun XII-2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar