Jumat, 06 November 2009

KOPERASI KREDIT


KOPERASI KREDIT DAN PERTANIAN

Negara Republik Indonesia selain sebagai negara maritim juga merupakan negara agraris. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian petani. Sebagian besar petani kita memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif rendah.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya tingkat kesejahteraan para petani antara lain :

  • lahan pertanian yang sempit.
  • kurangnya dukungan dan minimnya pembiayaan terhadap pertanian di Indonesia.
  • infrastruktur kurang memadai, seperti halnya teknologi, pengairan, lokasi yang kurang strategis sehingga sulitnya pemerintah untuk memantau dan menjangkau.
  • kurangnya pengembangan skill.
  • kurangnya pendidikan yang diperoleh yang menyebabkan ketidakmampuan, kelemahan, dan ketidak tahuan untuk petani sendiri.
Melihat tingkat kesejahteraan para petani yang relatif rendah dan bahkan mungkin makin menurun, layaknya para pemimpin koperasi kredit memberikan perhatian lebih kepada petani dalam wujud pelayanan yang inovatif. Hal ini dikarenakan sebagian besar anggota dari koperasi kredit di Indonesia sekarang ini adalah petani. Usaha yang dapat dilakukan yaitu memaksimalkan seluruh kemampuan untuk membantu mereka. Antara lain ; pengadaan kebijakan pinjaman khusus bagi para petani, akses informasi dan teknologi yang memungkinkan kerjasama dengan lembaga-lembaga di bidang pertanian, mengatasi ketidaktahuan petani dengan memberikan pelayanan dalam bentuk kegiatan motivatif.

Di lain sisi untuk menghadapi struktur pasar yang terus berubah-ubah, maka sudah saatnya dibentuk koperasi pertanian yang berdampingan erat dengan koperasi kredit. Dengan kekuatan kebersamaan (kooperatif), diharapkan bisa meningkatkan mutu dari koperasi pertanian yang sekarang ini sedang vakum sehingga itu merupakan suatu kebutuhan nyata.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar